
a.
Tahap dan Perkembangan
Upaya pendirian RSU Muhammadiyah Metro telah dimulai sejak tahun 1967. Pada
tahun itu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kabupaten Lampung Tengah di Metro telah
memiliki izin operasional Rumah Sakit Penolong Kesengsaraan Oemat (RS-PKO)
Muhammadiyah dari LKES Propinsi Lampung yang ditandatangani oleh dr. Enjun
sebagai Kepala LKES Provinsi Lampung.
Namun, pada perkembangan selanjutnya Pimpinan Muhammadiyah Cabang Kabupaten
Lampung Tengah lebih terkonsentrasi pada upaya penyelamatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta Cabang Lampung di Metro sehingga upaya-upaya pengembangan
RS PKO Muhammadiyah menjadi tidak maksimal.
Pada bulan Agustus 1982, Pimpinan Muhammadiyah Cabang Lampung Tengah
berkembang menjadi Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PMD) Lampung Tengah dengan
Metro sebagai pusat gerakannya. Majelis PKS PMD Lampung Tengah bersama-sama
dengan PMC Metro Raya, PMC Hadimulyo serta Pimpinan Aisyah Dearah (PAD) Metro
mendirikan Balai Pengobatan Muhammadiyah dan Rumah Bersalin Aisyiyah yang
berlokasi di Jalan Imam Bonjol 22 Hadimulyo. Untuk menanggulangi biaya
operasional BP Muhammadiyah dan RB Aisyiyah ini, dikembangkan sistem dana
sehat, yaitu upaya pembiayaan kesehatan bagi siswa dilingkungan sekolah
Muhammadiyah dan TK ABA dengan sistem prabayar. Namun karena jauhnya jangkauan
pelayanan, sistem pelayanan kesehatan ini kurang mendapat sambutan dari
pengelola sekolah. Alhasil Balai Pengobatan Muhammadiyah berjalan dengan
lamban, bahkan RB Aisyiah mengalami mati suri.
Pada tahun 2000 bersamaan dengan gerakan
otonomi daerah, Kabupaten Lampung Tengah dimekarkan menjadi 3 daerah
otonom, yaitu Kabupaten Lampung Tengah dengan ibukota di Gunung Sugih,
Kabupaten Lampung Timur ibukota di Sukadana dan Kota Metro. Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Lampung Tengah pun dimekarkan menjadi 3 Pimpinan Daerah, yairu PDM
Lampung Tengah, PDM Lampung Timur dan PDM Kota Metro. Pada Musda I Kota Metro,
Pendirian RSU Muhammadiyah Metro telah menjadi salah satu amanat Musda. Namun
pada periode ini belum ada langkah-langkah kongkrit untuk mewujudkan Rumah
Sakit karena kegiatan Majelis lebih terfokus pada kegiatan kesejahteraan
sosial.
b. b. Tahun 2008 – Sekarang
Pendirian RSU Muhammadiyah Metro kembali diamanatkan oleh Musyawarah Daerah
Muhammadiyah II Kota Metro periode 2005-2010. Dalam tanfidz keputusan musda
tersebut, Musyawarah Daerah mengamanatkan kepada pengurus untuk mendirikan RSU
Muhammadiyah Metro sebagai sarana dan media dakwah dengan cara mengembangkan
Balai Pengobatan yang sudah ada atau dengan mendirikan Rumah Sakit yang baru.
Majelis Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat (MKKM) PD Muhammadiah Kota Metro
yang dipimpin dr. Hi. Makmuri Adnan, Sp.Rad. selaku leading sector menyambut baik keputusan musda tersebut. Setelah
melakukan koordinasi beberapa kali, MKKM menetapkan Panitia Pendirian RSU
Muhammadiyah Metro. Dari berbagai studi kelayakan dan beberapa analisa selama
beberapa bulan, panitia pendirian RSU Muhammadiyah Metro yang diketuai oleh
Drs, Hi. Amin HS, menetapkan lokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 42 (bekas Rumah
Bersalin “Amanah”) sebagai lokasi yang paling layak dan tepat untuk didirikan
RSU Muhammadiyah Metro. Di atas tanah seluas 11.012 m², saat ini telah
terbangun gedung seluas
Dari berbagai studi kelayakan dan beberapa analisa selama beberapa bulan,
panitia pendirian RSU Muhammadiyah Metro yang diketuai oleh Drs. Hi. Amin HS,
menetapkan lokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 42 (bekas Rumah Bersalin
“Amanah”) sebagai lokasi yang paling layak dan tepat untuk didirikan RSU
Muhammadiyah Metro. Diatas tanah seluas 11.012 m2, saat ini telah
terbangun gedung seluas + 7.128 m2
dengan berbagai fasilitas.
Berkat partisipasi aktif dari warga masyarakat, anggota dan simpatisan Muhammadiyah, serta Pemerintah Kota Metro
telah dilakukan penggalangan dana baik dalam bentuk sumbangan, wakaf, hibah
maupun investasi. Berkat kegigihan dan keuletan dari berbagai pihak saat ini
RSU Muhammadiyah Metro kini telah siap melayani pasien. RSU Muhammadiyah Metro
mulai beroperasi sejak bulan Oktober 2007 dan diresmikan pada tanggal 22
Januari 2008 oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah (Bapak Prof. Dr. Din Syamsuddin,
M.A.) dengan dihadiri oleh drg. Naedial Roisdal (Staf Ahli Menkes), Ir.MS Joko
Umar Said, MM (Asisten IV Sekprop Lampung), Hi. Lukman Hakim, SH,MM. (Walikota
Metro).